CategoriesArtikel Berita

Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2023: Komitmen Bersama Tingkatkan Eksistensi Pariwisata Ramah Muslim Tanah Air

JAKARTA, 27 Juli 2023 — Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) dengan bangga mengumumkan pelaksanaan rangkaian acara Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2023. IMTI 2023 menjadi upaya kolaborasi antara PPHI, stakeholder pariwisata, serta beberapa organisasi lintas sektor lainnya untuk meningkatkan eksistensi dan pemberdayaan pariwisata ramah Muslim di Indonesia. Sebagai koordinator pelaksanaan IMTI 2023, PPHI bekerja sama dengan Bank Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), KNEKS, dan lembaga lainnya.

Workshop Penyusunan IMTI 2023 telah sukses diselenggarakan pada 9 Juni lalu di Pullman Hotel Thamrin, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Direktur DEKS Bank Indonesia, Direktur KNEKS, Ketua Umum PPHI, dan Kepala Dinas Pariwisata dari provinsi-provinsi yang menjadi nominasi.

Ketua Umum Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) Riyanto Sofyan memberikan pemaparan dalam Workshop Penyusunan Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2023.

IMTI 2023 merupakan inisiatif penting untuk mempertahankan dan terus mengembangkan eksistensi Pariwisata Ramah Muslim di Indonesia. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan penghargaan kepada provinsi-provinsi yang berkomitmen dalam menyelenggarakan Pariwisata Ramah Muslim sebagai extended services bagi wisatawan Muslim domestik maupun mancanegara.

Rangkaian kegiatan IMTI 2023 termasuk Pengisian Data pada Borang Isian IMTI mulai dari tanggal 19 Juni hingga 15 Juli. Selanjutnya, Verifikasi Data Tahap 1 akan dilakukan secara online melalui platform Zoom pada tanggal. Tim IMTI 2023 juga akan melakukan Visitasi Lapangan pada tanggal 23 Juli hingga 1 Agustus. Sementara Pengumpulan Akhir Borang Data Provinsi dijadwalkan pada tanggal 1 Agustus.

Selanjutnya, Pengumuman Ranking dan Rating IMTI 2023 akan dilakukan pada minggu akhir Oktober, sebagai bagian dari rangkaian acara ISEF 2023.

Kehadiran IMTI 2023 sangat penting untuk menjaga Indonesia sebagai destinasi halal terbaik di dunia.
IMTI 2023 akan menggunakan ACES Model sebagai tolak ukur untuk melakukan ranking dan rating bagi provinsi-provinsi yang berkomitmen dalam menyelenggarakan Pariwisata Ramah Muslim.

Keterlibatan dan sinergi antara stakeholder pariwisata di tingkat pusat dan daerah menjadi faktor krusial yang akan memastikan kesuksesan dari setiap tahapan IMTI 2023. Kami juga mengundang rekan media untuk meliput dan turut berpartisipasi dalam mempublikasikan informasi mengenai IMTI 2023, serta setiap perkembangan terkait upaya meningkatkan eksistensi Pariwisata Ramah Muslim di Indonesia.

***

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:
Rifai Chaniago (Direktur Eksekutif PPHI)
WhatsApp : +6285159066892
Email : sekretariat@pphi.id
Website : pphi.id
Instagram : @pphi_id

CategoriesArtikel Berita

Bimtek yang Memantik Kemajuan Wisata Ramah Muslim

JAKARTA, 15 Juli 2023 – Forum Bimbingan Teknis atau Bimtek di Jakarta ini sangat baik, kita harus apresiasi dan tindak lanjut. Bimtek dapat menjadi momentum yang baik untuk memantik semangat, kemajuan dan tumbuh kembangnya pariwisata ramah muslim di Indonesia umumnya dan di DKI Jakarta khususnya.

Pernyataan di atas disampaikan Ketua Umum Perhimpunan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) Riyanto Sofyan pada kegiatan pembukaan Bimtek pada Kamis (13/7) di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat. Kegiatan bimtek ini sendiri berlangsung selama dua hari hingga Jumat (14/7). Bimtek merupakan kolaborasi PPHI dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta dan kali ini mengangkat tema, “Inovasi untuk Pengembangan Wisata Ramah Muslim yang Berkelanjutan.”

Riyanto berharap, tema yang kontekstual ini, membahas inovasi dan pengembangan, diharapkan dapat menjadi langkah nyata PPHI dan Disparekraf Provinsi DKI Jakarta untuk terus berkontribusi dalam rangka memperkuat industri pariwisata ramah muslim yang berkelanjutan di Indonesia umumnya dan di DKI Jakarta khususnya.

Lebih dari 400 peserta yang hadir dalam Bimtek ini yang mewakili berbagai pemangku kepentingan terkait. Selain Riyanto, hadir pula President Malaysia Inbound Travel Asociation (MITA)-Uzaidi Udanis, Kepala Dinas Pariwisata & Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta-Andhika Permata, Ketua Umum ASITA-Nunung Rusmiati, President/CEO PATA Indonesia ChapterPoernomo Siswoprasetijo, Founder Forum Halal Tourism-Maulana Gunawan Surbakti, Ketum ITMA-H.R.Iman Kadarisman, Ketua DPD PPHI Jawa Tengah-Kukrit Suryo Wicaksono, Ketua DPD PPHI Riau-Merza Gamal, Ketua ASPPERWI-Ario Pringgodany, Ketua Umum OK OCE Indonesia-Iim Rusyamsi, Ketua Umum APFI (Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia)-Ridha Nugrotopo Kusumabrata, Ketua DPD Puteri Jateng-Bimo Wahyu Widodo, Sekretaris DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Banten-Chotibul Umam, Ketua Desa Wisata Tinalah Yogyakarta – Galuh Alif Fahmi Rizki, serta Ketua Harian Pusat Halal Salman ITB-Dina Sudjana.

Sementara itu pembicara Bimtek selama dua hari antara lain : Hafizuddin Ahmad (Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Ramah Muslim/P3Halal Kemenpar 2015 – 2019 dan Konsultan Halal Amicale Lifestyle International) yang membahas tema “Implementasi Konsep Pariwisata Ramah Muslim pada Usaha Pariwisata.” Pembicara kedua, R. Wisnu Rahtomo (Tim penyusun Renstra Pengembangan Destinasi Pariwisata Ramah Muslim dan Dosen Poltekpar NHI Bandung) membahas tema, “Implementasi Konsep Pariwisata Ramah Mulsim pada Destinasi Pariwisata.” Pembicara ketiga, Tawfiq Ikhtianto (Crescentrating) membahas tema, “Muslim Friendly Tourism Rating & Recognition.” Pembicara keempat, Uzaidi Udanis (President Malaysia Inbound Travel Asociation/MITA) membahas “Preferensi Wisatawan Muslim Malaysia.”

Riyanto menjelaskan, kegiatan Bimtek dirancang dengan tujuan utama, mencapai beberapa hal yang sangat relevan dan penting untuk perkembangan pariwisata ramah muslim di Indonesia, di antaranya: meningkatkan pemahaman tentang pariwisata ramah muslim, meningkatkan kemampuan pelaku usaha dan SDM pariwisata, meningkatkan kemampuan adaptasi dengan perubahan paska-pandemi dan era digitalisasi serta meningkatkan daya saing untuk menggarap peluang Big Size High Growth Muslim (halal) market dengan jumlah di tahun 2019 pasar wistawan muslim sebesar 160 juta turis (pengeluaran US$ 194 B dengan pertumbuhan 7.5%) sedangkan pasar wisatawan China jumlahnya di bawah pasar wisatawan muslim yakni 155 juta turis (pengeluaran US$ 77,1B dengan pertumbuhan 3.3%) sehingga menunjukan bahwa pasar wisatawan muslim merupakan pasar utama, bukan ceruk pasar.

Acara Bimtek juga diharapkan dapat menjadi platform untuk memberikan pemahaman dan implementasi konsep pariwisata ramah muslim di bidang usaha dan destinasi wisata. Bimtek juga diharapkan dapat menjadi tindak lanjut atas keberhasilan Indonesia yang kembali menempati ranking 1 pada Global Muslim Travel Index (GMTI) pada 1 Juni 2023 di Singapura yang dikeluarkan Mastercard Crescentrating.

Bimtek tidak hanya berupa pembekalan dan pelatihan tetapi telah menjadi forum komunikasi intensif antara pelaku industri pariwisata dengan operator usaha pariwisata halal dan pengelola destinasi baik dari Indonesia maupun Malaysia melalui B2B atau business matching forum dalam kerangka cross selling, Joint Package Muslim Friendly Travel Series sehingga mendorong terjadinya transaksi langsung antar-pelaku usaha, terciptanya peluang kolaborasi serta inovasi untuk percepatan dan keberlanjutan pariwisata ramah muslim serta meningkatkan inbound tourist ke Indonesia maupun Malaysia.

Kadisparekraf Provinsi DKI Jakarta, Andhika Permata, menambahkan, bagi Provinsi DKI Jakarta, event ini menjadi momentum yang baik untuk persiapan bagi Provinsi DKI Jakarta dalam menyiapkan diri di tingkat pelaku usaha dan sumber daya manusia dengan melakukan pelaksanaan global benchmarking yaitu program pemeringkat internasional untuk kualitas produk dan pelayanan usaha Pariwisata Ramah Muslim yaitu “Muslim Friendly Rating for Services and Facilities in Travel, Tourism and Hospitality Segment” by Mastercard Crescentrating kolaborasi dengan PPHI.

Seterusnya, akan ada program tingkat nasional yang sedang berjalan yakni program Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2023 yang hasilnya diumumkan pada Oktober 2023. Kegiatan ini, harap Andika, dapat memantik pertumbuhan dan perkembangan Pariwisata Ramah Muslim di DKI Jakarta. DKI Jakarta juga diharapkan dapat menjadi destinasi utama pariwisata ramah muslim di Indonesia yang berdampak pada peningkatan pendapatan devisa dari wisatawan mancanegara dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Hal menarik lain dalam kegiatan Bimtek ini, menurut Andika, yaitu famtrip yang diikuti para seller dari Indonesia dan Malaysia untuk memperkenalkan daya tarik wisata atau produk wisata DKI Jakarta untuk mendorong peningkatan kunjungan wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.

Peserta yang hadir pada Bimtek juga mendapat peluang pemeringkatan international atau rating secara gratis setelah terdaftar sebagai anggota PPHI pada program “Muslim Friendly Rating for Services and Facilities in Travel, Tourism and Hospitality Segment” oleh Mastercard Crescentrating kolaborasi dengan PPHI.

***

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:
Rifai Chaniago (Direktur Eksekutif PPHI)
WhatsApp : +6285159066892
Email : sekretariat@pphi.id
Website : pphi.id
Instagram : @pphi_id

CategoriesArtikel Berita

Bertekad Mengulang Kesuksesan, PPHI dan Disparekraf DKI Gelar Bimtek untuk Inovasi Wisata Ramah Muslim

JAKARTA, 13 Juli 2023 – Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta kembali menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bertajuk “Inovasi untuk Pengembangan Wisata Ramah Muslim yang Berkelanjutan.” Acara ini diselenggarakan sebagai langkah nyata PPHI untuk terus berkontribusi dalam rangka memperkuat industri Pariwisata Ramah Muslim yang berkelanjutan di Indonesia.

Kegiatan Bimtek digelar secara offline di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, berlangsung selama dua hari, Kamis-Jumat (13-14 Juli) dibuka pada pukul 08:00. Hari pertama diisi dua sesi talkshow yang mendatangkan narasumber ahli di bidang pariwisata ramah muslim. Sementara hari kedua, agendanya adalah Famtrip ke Kampung Betawi di kawasan Setu Babakan, Jakarta Selatan. Bimtek ini juga dihadiri beberapa pelaku usaha dari Malaysia yang diharapkan membuka peluang transaksi bisnis langsung antarpelaku usaha.

Rangkaian acara Bimtek dihadiri berbagai pelaku industri dari sektor pariwisata, di antaranya pelaku usaha yang tergabung pada asosiasi ASITA, ASTINDO, ASPPI, HPI, PPHI, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta, anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), anggota destinasi wisata yang tergabung dalam Persatuan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI),komunitas atau perkumpulan wisata halal serta beberapa pelaku usaha dari negara tetangga Malaysia.

Kegiatan Bimtek ini dirancang dengan tujuan utama mencapai beberapa hal yang sangat relevan dan penting untuk perkembangan pariwisata ramah muslim di Indonesia, di antaranya: meningkatkan Pemahaman tentang pariwisata ramah muslim, meningkatkan kemampuan pelaku usaha dan SDM pariwisata, meningkatkan kemampuan adaptasi dengan perubahan paska-pandemi dan era digitalisasi serta meningkatkan daya saing untuk menggarap peluang Big Size High Growth Muslim (halal) market dengan jumlah di tahun 2019 pasar wistawan muslim sebesar 160 juta turis (pengeluaran US$ 194 B dengan pertumbuhan 7.5%) sedangkan pasar wisatawan Cina jumlahnya dibawah pasar wisatawan muslim yakni 155 juta turis (pengeluaran US$ 77,1B dengan pertumbuhan 3.3%) sehingga menunjukan bahwa pasar wisatawan muslim merupakan pasar utama bukan ceruk pasar.

Acara Bimtek diharapkan dapat menjadi platform untuk memberikan pemahaman dan implementasi konsep pariwisata ramah muslim di bidang usaha dan destinasi wisata. Di samping itu bimtek dapat menjadi tindak lanjut atas keberhasilan Indonesia yang kembali menempati ranking 1 pada Global Muslim Travel Index (GMTI) pada 1 Juni 2023 di Singapura yang dikeluarkan Mastercard Crescentrating. Momentum ini sekaligus menjadi persiapan bagi Provinsi DKI Jakarta dalam menyiapkan diri di tingkat pelaku usaha dan sumber daya manusia dengan melakukan pelaksanaan global benchmarking yaitu program pemeringkat internasional untuk kualitas produk dan pelayanan usaha pariwisata ramah muslim yaitu “Muslim Friendly Rating for Services and Facilities in Travel, Tourism and Hospitality Segment” by Mastercard Crescentrating kolaborasi dengan PPHI.

Seterusnya, akan ada program tingkat nasional yang sedang berjalan yakni program Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2023 yang hasilnya diumumkan pada Oktober 2023. Kegiatan ini diharapkan dapat memantik pertumbuhan dan perkembangan pariwisata ramah Muslim di DKI Jakarta. DKI Jakarta juga diharapkan dapat menjadi destinasi utama pariwisata ramah muslim di Indonesia yang berdampak pada peningkatan pendapatan devisa dari wisatawan mancanegara dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

***

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:

Rifai Chaniago (Direktur Eksekutif PPHI)

WhatsApp : +6285159066892

Email : sekretariat@pphi.id

Website : pphi.id

Instagram : @pphi_id